sebenarnya ingin meresensi kisah ini sejak sekian tahun yg lalu, but that it is!! just have no idea to begin the story O_o
Baiklah, mungkin dimulai dengan menceritakan mimpiku hehe (lelucon apa yang kupaksakan untuk tulisanku??? God,,
forgive me)
Tiba-tiba aku sangat terkesan pada sesosok “MONSTER” bagi China, sosok perempuan yang kehadirannya diramalkan akan menghancurkan kekaisaran
China, dan jika pada akhirnya semua itu terjadi, tak adil menurutku jika
semua beban disebutkan menjadi tanggung jawabnya,, yeahhh that’s really
UNFAIR!!! Dan aku bermimpi menjadi sang Empress Dowager yang sedang menjalani
masa-masa pengejarannya, but im not at her age, aku tidak sedang berumur 64
tahun dalam masa “pengejaran” ku and im really thanks to God, karena aku bahkan tidak bisa
membayangkan apakah aku masih sanggup berlari ketika umurku mencapai 64 tahun
nanti hehe… beberapa hari yang lalu aku juga memimpikan sang Raja Muda,
Jenderal Yung Lu
Well, sepertinya aku sangat terkagum-kagum pada Sang
Maharani. Entahlah apakah itu berarti aku juga memiliki ambisi sebesar sang
Putri?? Dan apakah aku akan sanggup mewujudkannya melalui “banyak” jalan???
Tzu Hsi… terlahir dengan nama Yehonala dr klan Yehenara Manchu. Tidak banyak kalangan yang tertarik menceritakan
kisahnya sebanyak orang mengenalnya sebagai biangnya kejahatan dan intrik
(Naskah Cina 1949-1991). Tapi apa yang telah ia capai menunjukkan siapa dia
sebenarnya. Ketika semua perempuan yang berada pada posisi yang sama (selir)
memilih untuk diam, Sang Putri melawan, dan ketika semua pihak melawan saat ia
bergerak untuk mencapai posisi yang dirasa aman, ia berdiri dengan dan tanpa
rasa takut yang tak mungkin lagi ia pisahkan. Apalagi yang harus ditakutkan
ketika kemungkinan Sang Putra Mahkota terguling dari singgasananya sebesar
kemungkinan kepalanya terguling dari tubuhnya, rasa takut seperti apalagi yang
harus dipertahankan Sang Maharani. Perasaan nyaman seperti apa yang diharapkan
dari dirinya ketika Sang Kaisar naik ke langit saat ia sebegitu mudanya, dan
tak ada pilihan selain menjadi janda seumur hidupnya, ketika perasaan cinta itu
muncul terhadap seseorang yang “sangat ayal” jika tidak ingin dikatakan “tidak
mungkin” ia dapatkan atau mendapatkannya, saat ibunya harus ber”kowtow” dan
berdiri 10 kaki jauhnya saat mereka bertemu, dan ketika sang anak tidak mungkin
benar-benar berada dalam pengasuhannya, perasaan nyaman seperti apa lagi yang
sanggup memaksa perutnya menerima sesuap sup teratai hangat.
an Imperial Concubine (sumber : Wikipedia)
Ketika membaca buku pertama Anchee Min ini (Empress Orchid),
aku begitu terpesona oleh kekuatan Sang Anggrek dalam menghadapi kehidupan di
Kota Terlarang, semua usahanya, dan penghargaan yang diraihnya. Dan ketika
menyelesaikan sekuelnya, The Last Empress, hanya satu yang sanggup terpikir
oleh otak kosongku, GREATTTT!!! How could she manage her self becoming someone
like that??? seseorang yang harus sanggup menjatuhkan kepala orang lain demi
kepala Putranya beserta Dinastinya. Seorang perempuan di awal 20an yang dituntut
untuk sanggup menggerakkan negaranya. Seorang perempuan yang dituduh membunuh
madunya (Permaisuri Nuharoo) karena persaingan dan persahabatan mereka selama
berpuluh tahun, bahkan didakwa dunia internasional bertanggung jawab atas
kematian putra adopsinya, yang juga kaisar pilihannya, Kaisar Guang Hsu.
Dan pada akhirnya Sang Maharani harus menyerah pada
takdirnya, tutup usia tak lama setelah naiknya Kaisar Guang Hsu ke langit, dan
menyerahkan kekaisaran pada kemenakannya, putra dari adik perempuannya, Rong,
bersama Pangeran Chun. Pu Yi (Kaisar Xuantong), putra langit yang berusia 2 tahun ketika naik
tahta, putra langit yang menangis terus bahkan ketika diiming-imingi kembang
gula, putra langit yang terus menerus ketakutan dan merasa tak nyaman dalam
pelukan istana.
“Semua akan segera berakhir”, ucap Pangeran Chun ketika
berusaha menenangkan putranya saat Sang Kaisar Muda didudukkan dalam
singgasananya dalam sebuah pertemuan komite, yang pada kejatuhan Dinasti Qing
dianggap sebagai sebuah pertanda ‘berakhirnya’ masa kekaisaran. Bahkan jauh
setelah kematiannya, Pu Yi pun menuduh Sang Maharani sebagai pihak yang telah
merenggut jalan hidupnya, memilihkan sesuatu yang berakhir dengan
ketidaksukaannya.
Well,anyway, apa pun pandangan orang terhadap Janda
Kaisar yang istimewa ini, she had everything she need to survive and she got
‘almost’ everything what a woman want to survive, at least everything I want
hahaaaa :D
One of my fave book, n recomended to be read!!! Especially for u ladys :) Even u have no idea bout buying something
heheee, that’s more than just a kind of motivation I guess, that’s all about LUST, DREAM & AMBITION!!! Start to stare for this red one with “EMPRESS ORCHID” at the first
page, and take a good reading ^^

No comments:
Post a Comment